Monday, November 19, 2012

Kuatnya Ujianmu

Picisan buatmu,

Malam kian dihujani dengan mutiara jernih. Mengenang nasib diri insan disayangi yang barangkali hanyut dibawa arus keberontakan naluri remaja. Seringkali aku tidak percaya dengan apa yang diperkatakan mereka. Kerna kasihku kerna sayangku kerna percayaku. Namun kebenaran tetap tidak dipersalahkan. Tiapkali ku titipkan doa buatmu agar bisa menenangkan kembali keadaan yang kian menyinar. Keluarga kita. Bahagiakan keluarga kita. Ingatkah kamu janji itu ? Ku berharap dan masih berharap kau ingat. Seringkali buntu memberi kata putus padamu. Tidakkah kau mengerti pengharapanku. Mana janji yang kau ingin kotakan dulu. Duhai insan yang kusayangi fahamilah nalurilu ini yang ingin melihat kebahagiaan mu. Tidakkah kau mengerti. Ya aku mengerti dengan usiamu semuda itu kau tidak bisa berfikir panjang. Aku mengerti. Dan aku berharap kau juga mengerti suatu hari nanti. Aku tetap teruskan berdoa. Ingatlah orang tua kita. Hargailah selagi adanya mereka. Hargailah. Ibumu syurgamu. Kasihnya tak pernah luntur biarpun kau berjauhan. Fahamilah naluri seorang ibu yang inginkan anaknya dilindungiNya sentiasa. Moga kau dilindungi. Ya Allah makbulkan doaku ini. Amin. Ya Rabbal a'lamin.

Malam yang sepi , ditemani bunyi cengkerik yang setia menemani.